NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Dewan Minta Pemerintah Ikut Bertanggungjawab Dorong Partisipasi OAP di Perguruan Tinggi – Reportase Papua

Dewan Minta Pemerintah Ikut Bertanggungjawab Dorong Partisipasi OAP di Perguruan Tinggi

Anggota Komisi V DPR Papua bidang Pemuda dan Olahraga yang juga merupakan mantan pemain Persipura, Jack Kamasan Komboy. ( foto : tiara/reportasepapua.com)
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA,REPORTASEPAPUA.COM – Adanya Pernyataan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XIV Papua dan Papua Barat, Suriel S Mofu belum lama ini yang mengatakan, angka partisipasi pendidikan tinggi di Papua baru mencapai 11 persen, tampaknya ditanggapi oleh Ketua Komisi V DPR Papua bidang Pendidikan, Kamasan Jack Komboy.

Padahal, presentase itu umumnya didominasi orang asli Papua dari keluarga yang tidak mampu.

Menurut Politisi Partai Hanura itu, Pemerintah daerah mesti ikut berpartisipasi mendorong partisipasi orang asli Papua (OAP) ambil bagian di perguruan tinggi (PT) baik negeri maupun swasta yang ada di Papua dan Papua Barat.

“Kondisi itu perlu dicarikan solusi agar ada sebuah regulasi atau aturan jelas bagaimana pembiyaan anak asli Papua yang tidak mampu saat ingin kuliah,” kata Jack Komboy, Selasa (19/2/19).

Lanjut dikatakan, mestinya dengan dana Otsus para anak asli Papua yang berasal dari keluarga tidak mampu dapat digratiskan biaya kuliahnya, sehingga masalah yang disebut Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi itu tidak lagi terjadi.

“Apalagi disebut itu karena masalah ekonomi dan lainnya,” imbuhnya.

Bahkan kata Jack, faktor ekonomi yang menghambat para anak asli Papua untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri maupun swasta, mestinya juga menjadi masalah pemerintah daerah, sehingga bagaimana mencari solusi mencerdarkan generasi Papua ke depan dan bagaimana anak-anak asli Papua dapat kuliah.

“Karena kadang mereka terkendala pada masalah finansial. Itu mesti menjadi tanggung jawab pemerintah,” tekannya.

Hanya saja kata Jack Komboy, perlu dicek terlebih dulu dasar Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XIV Papua dan Papua Barat menyatakan hal tersebut. Apakah telah dilakukan penelitian dan lainnya atau tidak, karena setiap kabupaten memberikan beasiswa untuk mahasiswa anak asli Papua dari wilayahnya.

“Jadi mesti duduk bersama membicarakannya, karena animo anak-anak dari kabupaten (kota) untuk kuliah setelah SMA sangat tinggi dan mestinya pemerintah tidak boleh lepas tangan,” tandas mantan pemain sepak bola Pesripura itu.(tiara)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *