Demo dan Tindakan Anarkis Bukan Kebiasaan Masyarakat Adat Tabi

banner 120x600

SENTANI, Reportasepapua.com – Menyikapi aksi unjuk rasa yang berujung dengan pembakaran sejumlah fasilitas umum di Kota Jayapura yang dilakukan oleh sekelompok warga yang menamakan dirinya Kelompok Anti Rasis beberapa waktu lalu itu mendapat sorotan dari Forum Pimpinan Daerah Wilayah Adat Tabi.

Ketua Forum Pimpinan Daerah Wilayah Adat Tabi yang juga adalah Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw menegaskan bahwa aksi yang menimbulkan banyaknya kerugian marteril dan non materil di terjadi di Kota Jayapura itu bukanlah perbuatan masyarakat adat Tabi.

Karena menurutnya, masyarakat adat Tabi yang tersebar di 4 kabupaten dan 1 kota yakni, Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya dan Kota Jayapura sangat mengetahui persis jati dirinya sendiri.

“Kami anak-anak Tabi tau persis jati diri kita. Karena dalam adat-istiadat kita, jika ada masalah, pasti akan diselesaikan dengan kepala dingin di pendopo adat” kata Mathius dalam Pertemuan Forum Pimpinan Daerah Wilayah Adata Tabi di Sentani, Selasa (03/09).

Selain itu, dirinya juga menuturkan bahwa fungsi adat di wilayah Tabi selalu memberikan rasa nyaman bagi seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah adat tersebut.

“Dengan cara memberikan kesejateraan kepada masyarakatnya baik yang tinggal di kampung ataupun kota. Kita anak-anak adat Tabi selalu berpegang teguh dengan apa yang telah turunkan oleh leluhur kita sejak jaman dahulu” tukasnya.

Mathius kembali mengungkapkan jika terjadi hal-hal seperti yang terjadi di Kota Jayapura beberapa hari lalu menurutnya hal ini bukanlah kebiasaan dari masyarakat adat Tabi.

“Jadi kita bisa menyatakan kejadian yang terjadi di Kota Jayapura itu bukan cara kami dan mungkin juga bukan kami (masyarakat adat Tabi, Red). Kami adalah warga Tabi dimana tempat Matahari pertama kali terbit itu punya sikap yang berbeda untuk menyelesaikan suatu persoalan dan membangun daerah lebih baik kedepan” katanya.

Mathius juga mengatakan, kalaupun pihak keamanan hadir di wilayah adat Tabi untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin bisa saja terjadi itu adalah hal yang biasa.

“Karena itu tugas mereka untuk melindungi warga Negara dan aset-aset pemerintah yang ada. Dan kita harus berterima kasih kepada mereka, karena dengan adanya petugas keamanan ini, masyarakat bisa tenang dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari” pungkas Awoitauw. (yurie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *