NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Danrem 172 : Pembangunan di Papua Terhambat Karena Adanya Ancaman – Reportase Papua

Danrem 172 : Pembangunan di Papua Terhambat Karena Adanya Ancaman

banner 120x600

JAYAPURA, Reportasepapua.com – Danrem 172/PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan bahwa pembangunan di Papua terlambat dan hanya berjalan di tempat karena adanya ancaman.

Ancaman yang dimaksudkan oleh jenderal TNI-AD Bintang Satu ini adalah acaman dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Hal ini diungkapkannya saat memberikan sambutan pada acara deklarasi Presidium Putra-Putri Pejuang Pepera (P5) di Sentani, Selasa (28/10).

“Papua ini sudah jauh tertinggal, berbeda dengan daerah lain di Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan daerah lainnya. Karena ketika tahun 45 Indonesia merdeka pada saat itu juga daerah-daerah itu langsung membangun beda dengan Papua yang bergabung denga Indonesia pada tahun 1969 dan diingatkan lagi kalau Papua itu bagian dari NKRI pada tahun 1999. Dan pembangunan di Papua baru digencarjan pada tahun 2001 dengan adanya Otsus” kata Danrem.

“Dan pembangunan yang tenga digencarkan ini juga tidak bisa langsung jalan karena terhambat, misalnya pembangunan jalan dari Agats (Kabupaten Asmat) ke Wamena (Kabupaten Jayawijaya) sampai saat ini tidak bisa dibangun, karena diancam, kalau dibangun akan ditembak” tambahnya.

Padahal menurutnya pembangunan di Papua ini sangatlah penting agar dapat dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat Papua pada umumnya.

Pernyataan Danrem 172/PWY soal adanya ancaman dari KKB ini rupanya benar adanya. Berdasarkan catatan kami, pada tahun 2018 saja tercatat ada 31 pekerja proyek dari PT Istaka Karya yang tewas di bantai KKB di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.

Pada saat itu ke 31 pekerja tersebut tengah mengerjakan dua jembatan di kali Yigi dan kali Aurak. (yurie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *