Jayapura,reportasepapua.com – Pemerintah Provinsi Papua berharap, Calon Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri ( IPDN ) khusus Orang Asli Papua ( OAP ) mampu lulus test dengan murni tanpa program afirmasi.
” Tahun ini (2019), Pemerintah Provinsi Papua tidak akan meminta afirmasi dalam penerimaan calon Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), kami harap mereka dapat lulus murni ” kata Asisten Bidang Umum Papua Elysa Auri kepada pers di kota Jayapura, Rabu 13 Maret 2019
Ia juga menilai bahwa afirmasi menjadi satu kesenjangan bagi anak-anak Papua yang telah lulus dan menjalani studi di IPDN.
“Afirmasi ini menyebabkan ada perbedaan diantara mereka, yang mana ada ungkapan lulus karena afirmasi standarnya di bawah dari lulusan murni. Hal ini yang kami tidak inginkan, karena ada kesenjangan di antara anak-anak Papua,”
Dengan demikian, dirinya menyarankan pemerintah kabupaten/kota se-Papua menyiapkan anak-anak Papua yang ingin masuk IPDN dengan kuota lebih. Artinya tidak hanya berpatokan pada 80 persen orang asli Papua.
“Ini harus disiapkan sedini mungkin guna memenuhi 80 persen yang sudah diberikan kepada anak-anak Papua dan Papua Barat,” ucapnya.
Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri Jatinangor Murtir Jeddawi, meminta masing-masing pemerintah kabupaten/kota di Papua untuk mengawal anak-anaknya untuk tes. Dalam artian, harus sehat, bersih, pintar dan bagus dalam segala hal.
“Jangan biarkan anak-anak kita mendaftar sendiri, karena ini tugas pemerintah dalam mengawal anak-anaknya dalam sampai mendaftar. Sebab fungsi pemerintah adalah memperdayakan masyarakatnya, jadi harus dikawal sampai selesai,” kata Murtir.
Soal permintaan ada klasifikasi mengenai kesehatan, Murtir Jeddawi tekankan, untuk kesehatan adalah prosedur tetap, jadi sepanjang tidak memperngaruhi proses pelajaran dan fisik, mungkin bisa ditoleransi. Yang terpenting tidak sakit jantung, paru-paru, mata minus yang berlebihan dan lainnya.
“Kalau hanya influensa, bekas kena tipes dan penyakit yang bisa diobati itu tidak masalah. Tapi kalau jantung, paru-paru dan penyakit berat lainnya tentu tidak bisa,” kata Murtir dengan tegas.(berti)