Bupati Markum : Sanitasi Bagian Dari Pengelolaan Lingkungan

banner 120x600

KEEROM, REPORTASEPAPUA. COM – Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom melalui Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertahanan Keerom menyelenggarakan sosialisasi pembekalan kepada Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Tahun 2020 di Grande Hotel Arso II, Kamis (3/9/2020).

Dalam sosialisasi TFL dan KSM Tahun 2020 dibuka secara resmi oleh oleh Bupati Keerom, MUH Markum, SH.MH.MM didampingi Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kab Keerom, Jufri Tawetubun.

Bupati Keerom MUH Markum, SH.MH.MM mengungkapkan, pembangunan yang bertumpuh pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada kebutuhan masyarakat dalam kolidor system pemerintahan yang baik dan demokrasi antara pembangunan dan hasil- hasil kelestarian lingkungan maupun kesejahteraan masyarakat.

“Untuk itu, pengelolaan sanitasi sebagai bagian pengelolaan lingkungan, kerana merupakan salah satu jalan pemeliharaan harmonisasi tersebut. Oleh kerana itu, pengelolaan sanitasi meliputi pengelolaan air bersih, sampah, limbah dan drainase lingkungan yang  berkaitan langsung dengan kualitas lingkungan hidup dan kualitas kesehatan masyarakat,” Kata Markum.

“Hal tersebut juga sesuai dengan visi Kab Keerom yaitu “ Terwujudnya Jadi Diri Masyarakat Keerom Yang Mandiri dan Bersahaja Sebagai Beranda Terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Untuk membangun keseimbangan hak dan kewajiban antara Negara dan masyarakat, pengelolaan sanitasi harus berdasarkan prinsip pembangunan partisipatif yakni pembangunan yang melibatkan semua pemangku kepentingan untuk dapat mengajak semua pihak berpartisipasi dalam mengelola sanitasi. Seperti, persepsi tentang apa sanitasi, bagaimana sanitasi di Keerom, siapa yang harus mengelola, bagimana cara mengelola dan apa yang harus dilakukan oleh semuh pihak.

“Untuk itu Bupati mengharapkan kepada  peserta sosialisasi TFL dan KSM dapat menfaatkan kegiatan ini dengan sebaik- baiknya untuk pengembangan system penyediaan air limbah dikawasan perkotaan maupun pedesaan, baik untuk perluasan system, pembangunan baru maupun peningkatan  kapasitas sistem yang telah terbangun, dengan menerapkan system masyarakat yang paling membutuhkan,” Tutupnya. (Rhy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *