Jayapura, Reportasepapua.com – Bupati Mamberamo Raya, Dorinus Dasinapa, AKs, SSos secara tegas membantah, jika dirinya mendukung usulan Daerah Otonom Baru (DOB) atau pemekaran Provinsi Teluk Seireri.
Bahkan, Bupati Dasinapa juga secara tegas membantah menjadi Ketua Tim Pemekaran Provinsi Teluk Seireri dan mau mambawa Mamberamo Raya masuk dalam wilayah adat Seireri.
“Saya tidak pernah menyatakan dukungan untuk pemekaran Provinsi Teluk Seireri ataupun menyatakan mau membawa Mamberamo Raya masuk Seireri,” tegas Bupati Dorinus Dasinapa, Jumat (28/12/18).
Diakui, ia memang hadir saat pertemuan di Hotel Borobudur itu, karena diundang oleh Mantan Menteri Kelautan, Fredy Numbery dan Politisi Senior Papua, Yorris Raweyai saat ada pertemuan para bupati se Indonesia di Jakarta, sehingga ia hadir.
“Saya hadir saat itu. Hanya saya duduk mendengar saja, tidak mengeluarkan statemen atau pernyataan apapun bahwa Mamberamo Raya masuk Seireri, sehingga kita berikan kontribusi pemikiran. Tapi, saya hanya diam saja, namun karena diundang, saya hadir saja menghargai senior. Tapi, satu katapun tidak keluar statemen, karena saya tahu Mamberamo Raya adalah masuk wilayah adat Tabi,” jelas Dorinus Dasinapa.
Justru Bupati Dasinapa malah mempertanyakan bukti bahwa ia mengeluarkan pernyataan dukungan terhadap pemekaran Provinsi Teluk Seireri atau mau mambawa Mamberamo Raya masuk ke wilayah Seireri tersebut.
“Apalagi, bilang saya sebagai Ketua Tim Pemekaran. Coba ditanyakan ke Seireri, benarkan yang ngurusi pemekaran itu Dorinus Dasinapa? Jadi, jangan buat pernyataan yang menyesatkan, mereka harus buktikan itu,” tandasnya.
Apalagi, ia sebagai pelaku sejarah pemekaran Kabupaten Mamberamo Raya, Bupati Dorinus Dasinapa sangat tahu betul bahwa Mamberamo Raya masuk wilayah Tabi, bukan Seireri.
“Masak saya mau bawa Mamberamo Raya ke Seireri? Seireri kapan lihat waktu kami berjuang itu?,” ungkapnya.
Untuk itu, Bupati Dasinapa meminta agar pihak – pihak tertentu tidak mencatut namanya dan memprovokasi masyarakat dengan membuat berita bohong tersebut.
“Saya pesan kepada mereka, kalau cari makan, jangan caranya begitu. Minta langsung apa yang mereka butuhkan. Jangan cari makan untuk menjual orang, itu tidak boleh. Saya pribadi tegas menyatakan bahwa Mamberamo Raya tetap masuk Mamta atau Tabi, tidak ada cerita masuk Seireri,” tegasnya.
Meski ada anggota DPR Papua dari jalur pengangkatan wilayah adat asli Mamberamo Raya dari Seireri, Bupati Dasinapa mengaku tidak setuju.
“Sebenarnya yang bersangkutan sekalipun itu suara dari Seireri, tapi itu adalah person, maka dia harus masuk dalam wilayah pemerintahannya. Jadi, orangnya masuk ke adat Seireri, bukan Mamberamo Raya masuk ke Seireri,” terangnya.
Berbicara masalah adat, menurut Bupati Dasinapa, adalah tatanan nilai dan kehidupan masyarakat semua itu dari adat, sehingga tidak benar jika Mamberamo Raya masuk ke wilayah adat Seireri.
Bupati Dasinapa menegaskan, jika moratorium untuk pemekaran daerah atau usulan Daerah Otonom Baru (DOB) belum dicabut sampai saat ini.
“Tapi kenapa yang dibawah jalan kemana-mana. Pemekaran itu jangan asumsi untuk cari duit. Pemekaran itu kepentingan rakyat, bukan oknum siapapun jalan cari duit dengan cara seperti itu,” ketusnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Adat Papua, Jack Kasimat menuding Bupati Mamberamo Raya, Dorinus Dasinapa sebagai Ketua Tim Pemekaran Provinsi Teluk Cenderawasih.
“Belakangan ada pernyataan Bupati Mamberamo Raya Dorinus Dasinapa yang menjadi Ketua Tim Pemekaran Provinsi Teluk Cenderawasih. Yang bersangkutan ingin memasukkan Mamberamo Raya ke wilayah adat Seireri. Ini cukup membuat konflik di tengah masyarakat adat,” katanya, baru-baru ini.
Begitu juga, Sekretaris DAP Mamberamo Raya, Marthen Tukeji menyesali pernyataan Bupati Mamberamo Raya yang memasukkan daerah itu k edalam wacana DOB Provinsi Teluk Cenderawasih yang merupakan representasi dari wilayah adat Seireri. (tiara)