NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Bripka Desri Tewas Digigit Ular – Reportase Papua

Bripka Desri Tewas Digigit Ular

banner 120x600

MIMIKA, REPORTASEPAPUA.COM – Brigadir Kepala Desri Sahrondi, anggota Satgas Amole yang tergabung dalam pengamanan obyek vital nasional PT. Freeport Indonesia meninggal dunia, Senin (29/7), akibat digigit ular.

Menurut Lansiran dari Berita Online Seputarpapua.com, Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto yang dikonfirmasi mengatakan, Bripka Desri Sahrondi menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Caritas Timika sekitar pukul 09.00 WIT pagi.  

“Yang bersangkutan pagi ini pukul 09.00 WIT dinyatakan meninggal dunia,” kata Kapolres Marlianto ketika dikonfirmasi, Senin siang. 

Anggota Satuan Brimob Polda Sumatra Barat BKO Polda Papua yang bertugas di Pos Iwaka, Kuala Kencana, digigit ular di pinggir sungai Iwaka, Sabtu (27/7) lalu. 

Saat itu Bripka Desri tengah menunggu rekan-rekannya yang sedang mandi di Kali Iwaka. Ia duduk di atas batang kayu yang sudah ditebang dengan tangan kanannya menyender batang pohon tersebut.

Tiba-tiba, seekor ular (mirip ular derik) yang muncul dari balik batang kayu tersebut langsung menggigit tangan kanan Bripka Desri Sahrondi.

Bripka Desri Sahrondi secara refleks memegang ular tersebut meski sempat digigit beberapa kali. Ia masih sempat memasukkan ular itu ke dalam botol air mineral yang dipegangnya.

Melihat kondisi rekannya itu, anggota Pos Iwaka lainnya memanggil Posko Satgas Amole untuk meminta bantuan ambulans. Bripka Desri Sahrondi kemudian dilarikan ke Klinik Kuala Kencana dengan kondisi tak sadarkan diri. Kondisi Bripka Desri seketika memburuk, dan sempat tak bernafas, namun berhasil dilakukan resusitasi. 

Bripka Desri Sahrondi selanjutnya dirujuk ke RSMM Caritas Timika untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Berdasarkan keterangan dokter, kondisi Bripka Desri ketika itu dinyatakan kritis setelah terjadi kelumpuhan batang otak akibat bisa ular paling mematikan di Papua itu. (redaksi/Seputarpapua.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *