NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Blusukan ke Lokasi Banjir, Bupati Wondama Ingatkan Warga Untuk Tetap Waspada – Reportase Papua

Blusukan ke Lokasi Banjir, Bupati Wondama Ingatkan Warga Untuk Tetap Waspada

Bupati Teluk Wondama Bernadus Imburi bagikan sembako kepada masyarakat korban banjir di kampung Rado dan Moru distrik Wasior Teluk Wondama. (reportasepapua.com/solfi)
banner 120x600

Wondama, Reportasepapua.com – Bupati Teluk Wondama, Drs. Bernadus A Imburi, turun langsung ke lokasi banjir di Kampung Rado dan Moru, Distrik Wasior, Senin (04/02/2018).

Dalam Blusukan tersebut, orang nomor satu di Kabupaten Teluk Wondama ini meminta agar warga tetap waspada.

Imburi juga mengatakan, banjir yang melanda dua kampung ini bukanlah hal yang di sengaja melainkan karena curah hujan yang sangat tinggi dalam beberapa hari belakangan ini.

“kejadian ini bukan hal yang disengaja oleh tangan manusia, ini merupakan kondisi alam yang terjadi oleh sebab itu kita harus terus waspada” kata Imburi.

Baca Juga : 

Bupati juga menuturkan bahwa pihaknya sudah turun langsung untuk menangani musibah tersebut. Dirinya juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan anggota TNI dan POLRI yang sudah cukup membantu pemerintah dalam pendistribusian bama, membersihkan 68 rumah yang terkena lumpur dan air.

“saya mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan anggota Polri dan TNI yang begitu semangat membantu, bersihkan rumah-rumah warga yang tekena lumpur dan air, membersihkan jalanan yang dipenuhi bongkahan kayu, banjir kali ini tak ada korban jiwa dan atau rumah hanyut juga korban materi lainnya tak ada,” ucap Imburi

“’Waspada terus, jangan lengah bila ada hujan, BPBD terus lakukan langkah-lagkah pemantuan sungai-sungai yang berpotensi banjir terutama sungai dalam kota”’ tambahnya.

Pantauan reportasepapua.com masyarakat Moru dan Rado sebagian masyarakat masih di pengungsian yakni pastori gereja kampung Rado, sementara sebagiannya lagi sudah memulangkan diri kerumah masing-masing. (solfi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *