FAK FAK, REPORTASEPAPUA,.COM – Bentrokan Antar Kelompok Warga Pecah di Kabupaten Fak – Fak , Provinsi Papua Barat Rabu, Bahkan bendera Bintang Kejora sempat berkibar. Selain membakar pasar, warga juga merusak fasilitas Kantor Bank Rakyat Indonesia serta mengibarkan bendera bintang kejora.
Menurut penuturan Denis, salah seorang warga setempat melalui sambungan telepon, peristiwa terjadi sejak Selasa (20/8) malam. Aksi itu dilakukan sekelompok warga yang diduga telah terprovokasi kelompok Komite Nasional Papua Barat.
Aksi ini berlanjut hingga Rabu (21/8) pagi dengan membakar Pasar Tambaruni sekitar pukul 10.00 WIT. “Sebenarnya sejak malam sudah mulai, tetapi Rabu pagi kembali pecah, mereka membakar pasar dua lantai, untuk lantai bawah menjual hasil bumi sedangkan lantai dua menjual pakaian,” kata Denis.
Menurutnya, kericuhan memuncak saat adanya aksi pengibaran bendera bintang kejora yang menjadi simbol perjuangan kelompok Papua merdeka. Pengibaran bintang kejora dilakukan dengan menggunakan bambu panjang bersamaan dengan bendera KNPB.
Aksi pengibaran bintang kejora ini menyebabkan kelompok warga pembela merah putih geram. Mereka berkumpul untuk melakukan perlawanan dengan membawa bendera merah putih, bahkan warga mengelu-elukan siap merelakan nyawanya untuk memperjuangkan merah putih.
“Jadi mereka ini ada dua kelompok, satu kelompok yang sudah diprovokasi KNPB dan satu lagi kelompok masyarakat yang cinta NKRI. Kelompok cinta NKRI ini marah dengan aksi kelompok tersebut karena mengibarkan bintang kejora,” terangnya.
Samfuad, warga Fak-Fak lainnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (21/8) siang menyebutkan situasi masih tegang karena adanya bentrok dua kelompok warga yang membela merah putih dan bintang kejora.
Kelompok merah putih, kata Fuad, sudah membakar kantor lembaga adat yang menjadi lokasi pengibaran bintang kejora. “Kelompok merah putih sudah menurunkan bendera bintang kejora,” kata Fuad.
Fuad menuturkan pembakaran Pasar Tambaruni oleh sekelompok warga terjadi, Rabu siang sekitar pukul 10.00 WIT. “Sudah dari tadi malam, tapi tadi malam belum mencekam. Nah pagi hari ini baru mencekam,” tuturnya.
Sebelum aksi pembakaran berlangsung, dia menyebut sekelompok masyarakat yang berkisar ratusan orang melakukan aksi unjukrasa. Aksi ini masih berkaitan dengan protes rasisme mahasiswa Papua. (REDAKSI)