TOLIKARA,REPORTASEPAPUA.COM – Bentrokan Antar Kampung Pecah Pada hari Jumat tanggal 16 November 2018 pukul 05.00 Wit, bertempat di Distrik Bokondini Kabupaten Tolikara, dimana terjadi pertikaian antara masyarakat Desa Apiam Distrik Bokondini Kabupaten Tolikara dan Desa Dogobak Distrik Kelila Kabupaten Mamberamo Tengah yang mengakibatkan 3 orang meninggal dunia dan 6 orang luka-luka.
Kabidhumas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal Ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa kejadian berawal ketika Masyarakat dari Desa Dogobak Distrik Kelila Kabupaten Mamberamo Tengah ingin memasuki Distrik Bokondini Kabupaten Tolikara, namun setibanya di Pos GIS yang bertempat di Perbatasan Kelila Kabupaten Mamberamo Tengah dan Distrik Bokondini Kabupaten Tolikara, masyarakat dari Desa Dogobak Distrik Kelila tersebut diperiksa oleh anggota GIS dan terjadi adu mulut sehingga anggota GIS melakukan pemukulan terhadap Masyarakat Desa Dogobak Distrik Kelila dimana Anggota GIS dibentuk oleh Bupati Mamberamo Tengah Ham Pagawak selaku Ketua Panitia.
“Masyarakat Desa Dogobak Distrik Kelila Kabupaten Mamberamo Tengah yang tidak terima dengan pemukulan oleh anggota GIS melakukan aksi balasan dengan menyerang Pos anggota GIS di Perbatasan Kelila Kabupaten Mamberamo Tengah dan Bokondini Kabupaten Tolikara yang mengakibatkan 3 korban meninggal dunia dan 6 orang luka-luka,” Tuturnya.
Kapolsek Bokondini Iptu Fredi Nixson Simataw, SH kemudian tiba di TKP, dan selanjutnya Kapolres bersama rombongan menemui massa dari kelompok korban dan menghimbau untuk tidak melakukan tindakan yang melawan hukum dengan saling menyerang antara masyarakat Desa Apiam Distrik Bokondini dan Desa Dogobak Distrik Kelila Kabupaten Mamberamo tengah serta menghimbau massa yang sedang melakukan pembakaran Rumah Ketua Koorlap GIS a.n Miler Payokwa untuk tidak lagi melakukan pembakaran dan menyerahkan proses pembunuhan yang terjadi kepada pihak kepolisian untuk ditangani dan di proses secara hukum.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Muthofa Kamal juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan tindakan yang anarkis.
“Saat ini kasus tersebut sudah ditangani oleh pihak kepolisian, Dan jangan mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi untuk mengganggu stabilitas keamanan di Kabupaten Tolikara,” Tutupnya. (admin)