SENTANI, Reportasepapua.com – Puluhan warga kembali mendatangi kantor DPRD Kabupaten Jayapura, untuk mempertanyakan bantuan yang selama ini di berikan oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura, baik itu berupa bantuan sembako maupun BLT, namun tidak pernah di terima oleh sebagian besar warga terutama di tiga RT di RW II, yakni RT 01, RT 02 dan RT 03 yang ada di Toladan, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura.
Warga yang datang bersama ketua RT mereka ke Gedung Rakyat DPRD Kabupaten Jayapura pada Selasa (9/6/2020) kemarin ini untuk menyampaikan permasalahan yang di hadapi mereka, karena mereka sebagian besar RT di Kabupaten Jayapura telah enerima secara merata untuk warga yang terdampak Covid-19 dan juga warga yang benar-benar membutuhkan bantuan pemerintah berupa bantuan sembako, akan tetapi pada tiga RT di RW II Toladan hanya diberikan tiga Kepala Keluarga (KK) setiap RT yang menerima bantuan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua RT 01 / RW II Toladan Kelurahan Sentani Kota, Detus Klemen kepada wartawan usai pertemuan, ia menjelaskan warga datang bersama dirinya untuk mengadu ke DPRD Kabupaten Jayapura, karena warga merasa tidak puas dengan bantuan yang di berikan, di mana hanya tiga Kepala Keluarga (KK) di setiap RT yang menerima bantuan dari pemerintah.
“Dari kita di RT 01 itu masalah sembako dan BLT, yang tadi kita lakukan pertemuan atau datang mengadu ke DPRD Kabupaten Jayapura dalam hal ini Fraksi Bhinneka Tunggal Ika. Jadi sampai sekarang kita belum dapat, dan kita semua sudah di data dan diberikan ke distrik,” jelasnya.
Menurut Detus, masyarakat yang tidak puasa akan kinerja kepala kelurahan ini karena beberapa kali bantuan yang di berikan baik sembako maupun BLT tidak pernah di terima mereka.
“Kalau jumlah KK kita disini sekitar 400 untuk tiga RT yang ada di RW II Toladan Kelurahan Sentani Kota. Ya, itu kemarin kita dapat cuma beras tiga karung ukuran 10 kg, kemudian mie instan 3 karton serta teh 3 pak. Jadi untuk satu RT itu hanya dapat 3 karung beras ukuran 10 kg, mie instan 3 karton dan daun teh 3 pak, begitupun dengan dua RT lainnya juga dapat bantuan dari kelurahan yang sama atau hanya untuk 3 KK saja. Masa kita mau bagi tiga karung beras atau tuk tiga KK saja, sementara warga kita masih banyak,” tuturnya.
Sejauh ini, kata Detus sebanyak 400 KK yang telah di data KTP dan KK pada lingkungan RT-nya telah di berikan langsung ke Distrik Sentani, namun hingga saat ini hanya menerima bantuan dari Kelurahan Sentani Kota untuk tiap RT itu di berikan kepada 3 KK saja dan warga yang lainnya masih banyak yang belum enerima bantuan sembako.
“Masa yang lain tidak dapat, kok beberapa KK saja yang dapat bantuan sembako. Ya, kami sudah sampaikan datanya atau datanya sudah kami kasih masuk, tetapi kok hanya berapa KK saja yang dapat. Itu data sudah kami kasih masuk di pihak distrik, bahkan bantuan BLT juga sampai saat ini belum dapat,” imbuhnya.
“Keluhan dari masyarakat itu mengapa RT lain sudah dapat, kok di tiga RT di RW II Toladan ini cuma dapat tiga orang atau KK saja. Jadi mereka merasa kurang puas kinerja kelurahan apalagi mereka punya data-data sudah terkirim ke Distrik, apakah salah dari distrik atau kelurahan, dimasukkan ke ditsrik berupa KK dan KTP dari RT saya ratusan KK,” ujar Detus Klemen.
Pembagian bantuan ditengah pandemi Covid-19 yang dilakukan saat ini kepada masyarakat di sejumlah lokasi di Kabupaten Jayapura dinilai banyak yang tidak sesuai dan tidak tepat sasaran, termasuk juga banyak warga yang seharusnya menerima namun tidak menerima.
Pemeirntah dalam hal ini pihak-pihak terkait berdalih penyaluran bantuan telah sesuai dengan data yang disampaikan atau diberikan oleh setiap RT/RW, termasuk pada tingkat Lurah dan Distrik, sementara disisi lain masih banyak warga yang tidak tersentuh akan bantuan. (Irf)