WONDAMA, REPORTASEPAPUA.COM- Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami kelangkaan di wilayah Kabupaten Teluk Wondama sejak Desember 2019 lalu. Kelangkaan ini menyebabkan harga BBM di agen gelap menjulang tinggi.
Berdasarkan data, pasokan BBM dari Pertamina Manokwari ke Kabupaten Teluk Wondama mencapai 440 kilo Liter (kl). Pasokan BBM sudah sesuai jumlah kebutuhan di Kabupaten Teluk Wondama. 440 kl terdiri dari 190 kl Premium, 100 kl Solar, 50kl Pertamax.
Sementara pantauan di lapangan, agen-agen gelap yang menjual BBM terutama jenis premium mematok harga tinggi per liternya. Harga premium termurah sebesar Rp15.000, sedangkan tertinggi bisa mencapai Rp25.000.
Manager Agen Premium Minyak Solar (APMS) Papua Bumi Kasuari, Faizal Matlata ketika dihubungi via WhatsApp menyebut, pasokan BBM yang masuk ke Teluk Wondama sudah sesuai kuota. Dia mengaku mendapatkan kuota premium sebanyak 180 kl, solar sebantak 55 kl dan Pertamax sebanyak 30 kl.
“Total kuota 265 kl. Kami telah menyalurkan BBM ke Wondama sesuai dengan protap kuota yang diberikan, harusnya tidak terjadi kelangkaan BBM di Wondama,” tuturnya, Minggu (5/1).
Dia pun menyesalkan tidak adanya pengawasan penjualan BBM di lapangan. Hal ini menimbulkan peluang masyarakat membeli BBM secara bebas dan kemudian menimbunya di rumah-rumah tersebut.
”Banyak yang membeli dan menimbun di rumah, (sementara) kami tidak punya kewenangan membatasi pembelian BBM dari masyarakat karena dibeli di pengecer, jika kami batasi kami juga kena amukan masyarakat,” katanya.
Untuk pasokan BBM Januari 2020, Faizal menyebut akan tiba dalam dua hari ke depan. Pihaknya pun akan segera mendistribusikan BBM ke 31 pengecer yang tersebar dari Kepulauan maupun Kota Teluk Wondama.
“Tadi sore kapal BBM kami sudah bertolak dari Pelabuhan Anggrem, Manokwari menuju Pelabuhan Wondama. Hari Selasa dan Rabu depan akan kami distribusi ke 31 pengecer BBM kami yang berada di bagian Kepulauan sampai di kota,” terangnya.
Dia berharap adanya pengawasan dan terutama kendaraan plat merah jangan membeli BBM Jenis premium. “Kasian masyarakat, itukan subsidi punya masyarakat,” ujar Faizal. (Solfi)