NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
BAWASLU : Hingga 23 April Distrik Wandai Intan Jaya Belum Lakukan Pencoblosan – Reportase Papua

BAWASLU : Hingga 23 April Distrik Wandai Intan Jaya Belum Lakukan Pencoblosan

banner 120x600

JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM – Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Michael Manoach Mengungkapkan Hingga 23 April ini, Masih ada distrik yang belum melakukan Proses Pemilu.

“Yang belum sama sekali dilaksanakan Wandai, sekarang kita tunggu KPU Provinsi Papua datang untuk dibicarakan teknis pelaksanaannya, Saya sekarang ada di Intan Jaya, itu terkait dengan pengrusakan logistik dan Informasinya form C1 masih bisa dipakai, tapi kita belum lihat logistik tersebut dan intinya Wandai belum melaksanakan Pemilu
PPD dan Panwas Distrik Wandai ada di Sugapa,” Tuturnya kepada redaksi Reportasepapua.com Selasa 22 april.

Menurut Manoak, Masalah logistik ini yang mendasari belum dilaksanakannya Pemilu di Wandai.

“Tadi ada insiden antar Caleg yang berujung pada tindak kekerasan. Salah satu Caleg (AB) ditusuk dan dipukul dengan batu dan sekarang dirawat di Puskesmas Sugapa
Jadi saat dilakukan rekapitulasi suara tingkat Distrik Bidogai, mereka berebut suara dan terjadi tindak kekerasan. Korban masih dirawat, sikunya, belakang kepala dan dekat perut ditikam dan dipukul pakai batu, dan  Isunya disini (korban) meninggal, tapi entahlah kita periksa ternyata pingsan,” Ungkapnya.

Maikel juga Mengaku jika hari ini juga di intan Jaya ada demo tepatnya massa dari Kampung Etnemba karena yang memprotes karena ada satu TPS jumlah DPT hanya 20 orang, mereka mau 300 orang. Sedangkan kalau 300 itu melebihi jumlah DPT saat dilakukan rekap keseluruhan TPS.

Mereka datang ke Kantor Bawaslu Intan Jaya untuk menyampaikan aspirasi dan sempat ribut. Tapi sekarag sudah tertangani, kita sampaikan bahwa itu kewenangan KPU
Jadi KPU Intan Jaya berpatokan tiap TPS ada 300 jiwa, setelah ada kelebihan 20 dibuatlah menjadi satu TPS dan mereka maunya itu juga 300. Mereka sudah isi Form C1 300 orang. Kita menjelaskan tapi mereka juga arogan Jadi sementara ini KPU bersama Kapolsek dan Bawaslu sedang rapat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan. Kita sudah identifikasi orang-orang yang tadi datang. (redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *