JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.COM- Liburan tahun baru merupakan suatu hal yang sangat dinanti oleh setiap warga, tanpa terkecuali di Papua. Namun tak jarang pula, suka cita liburan malah menjadi duka bagi warga.
Seperti yang menimpa pelajar kelas III Bonaventura Sentani, Kabupaten Jayapura, Andre Sitanggang, Rabu (1/1). Remaja 17 tahun ini terseret ombak usai menolong dua saudaranya yang hendak nyaris tenggelam.
Tubuh Andre lenyap seketika tergulung ombak laut. Pencarian terhadap korban telah dilakukan sejak Rabu (1/1) petang hingga malam hari di sekitar Jembatan yang diresmikan Presiden Joko Widodo, 28 Oktober 2019.
Pencarian dilanjutkan pada Kamis (2/1) pagi dengan menyisir kawasan Perairan Teluk Youtefa. Jasad Andre ditemukan besok paginya oleh Tim Gabungan Direktorat Polairud Polda Papua, Satuan Polairud Polresta Jayapura Kota, Satrol Lantamal X dan Basarnas Jayapura.
Kapolresta Jayapura Kota, AKBP Gustav Robby Urbinas, SH, S.IK saat dikonfirmasi melalui Kasat Polair, AKP Dedy Wally, SH mengatakan, jasad Andre Sitanggang ditemukan di Perairan Tobati yang berjarak kurang lebih 1 Kilometer dari Pantai C’beery.
“Jasad korban ditemukan sekitar pukul 08.40 WIT tadi pagi. Selanjutnya dievakuasi menggunakan mobil ambulance milik TNI AL menuju Rumah Sakit Bhayangkara guna dilakukan visum,” terangnya, Kamis (2/1).
Dedy menuturkan, pihak keluarga meminta kepolisian tidak melakukan autopsi terhadap jenazah Andre. Bahkan, mereka menginginkan jenazah dapat segera dipulangkan ke rumah duka. “Pihak keluarga menerima kepergiaan korban dan menginginkan jenazah dapat segera dibawa pulang,” katanya.
Kasubbag Humas Polres Jayapura Kota, AKP Jahja Rumra, menuturkan, tenggelamnya remaja ini berawal saat korban bersama keluarga dan anggota Jemaat GPI Alfa Omega Doyo Baru melaksanakan ibadah pembaptisan di Pantai C’beery, pukul 09.00 WIT.
Usai ibadah, korban bersama teman sebayanya berenang di pantai yang berlatar Jembatan Youtefa. “Waktu itu ada saudaranya yang tenggelam hingga ditolong oleh korban, namun ketika hendak kembali malah tenggelam dan hilang,”terang Jahja. (Redaksi)