Manokwari, Reportasepapua.Com – Untuk antisipasi konflik menjelang Pilkada 9 Desember 2020 di pemilihan bupati dan wakil bupati Manokwari. Brigade Mobile (Brimob) Polda Papua Barat gelar latihan Anti Anarkis di lapangan Makosat, Senin (7/12/2020).
Latihan ini dipimpin oleh Kabag Ops Sat Brimob Polda Papua Barat AKP Burhan, S.H., dan AIPTU Abu Arif di Mako Brimob tersebut. Tujuan pelatihan ini mengasah, meningkatkan kemamampuan setiap personil tentang Anti anarkis, sehingga dapat menunjang tugas-tugas anggota kedepannya dalam pengamanan pelaksanaan Pilkada.
Kabag Ops AKP Burhan, S.H., menjelaskan, latihan yang digelar ini bertujuan untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan dan menyamakan persepsi tiap personil untuk tetap menjaga kekompakan saat berada di situasi yang sebenarnya.
Menurutnya, sehingga pada saat pelaksanaan di lapangkan anggota sudah memahami tindakan yang harus dilakukan dan sudah sesuai dengan standar operasional prosedur(SOP) yang berlaku.
“Pelaksanaan Pilkada tinggal dua hari kedepan, sebagai bentuk kesiapsiagaan, kita menggelar Latihan Anti Anarkis ini guna menunjang tugas anggota kedepannya dalam melaksanakan pengamanan,”katanya.
Dikatanya, sehingga pada saat pelaksanaan dilapangan anggota sudah memahami tindakan yang harus dilakukan dan sudah sesuai dengan standar operasional prosedur(SOP) yang berlaku, ”Ujar AKP Burhan.
Selain itu, Komandan Satuan Brimob Polda Papua Barat Kombes Pol Semmy Ronny Thabaa saat dikonfirmasi menyampaikan, pelaksanaan kegiatan latihan Anti Anarkis ini adalah sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi gangguan Kamtibmas saat pelaksanaan Pilkada hingga penetapan nantinya.
“Kegiatan yang dilaksanakan ini adalah sebagai bentuk kesiapsiagaan kita dalam menghadapi gangguan Kamtibmas saat pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020 di Provinsi Papua Barat yang tinggal dua hari kedepan, sehingga kita melakukan tindakan antisipasi terhadap segala bentuk gangguan,”tutur Dansat.
Dansat Juga menambahkan, terkait gangguan Kamtibmas, Negara hadir dan Negara tidak boleh kalah dengan segala bentuk gangguan yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya di Provinsi Papua Barat.
“Negara hadir dan Negara tidak boleh kalah dengan segala bentuk gangguan yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini, terlebih khusus di Provinsi Papua Barat,” Tegas Dansat. (Dhy)