Almarhum Dikenal Sebagai Bapak Sejuta Ide dalam Menyuarakan Aspirasi Rakyat
Wondama, Reportasepapua.com – Kabar duka datang dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Teluk Wondama. Yulianus Torey, S.Pd berpulang ke pangkuan Sang Khalik, di RSUD Teluk Wondama, Jumat (08/02/2019).
Almarhum Yulianus Torey yang adalah Anggota Komisi A DPRD setempat ini dikenal sebagai pemikir ulung. Karena dirinya selalu memiliki ide-ide cemerlang dalam menyuarakan dan mebawa aspirasi rakyat. Almarhum dikabarkan meninggal dunia karena sakit yang dideritanya kurang lebih 6 bulan.
Selain menjabat sabagai Anggota DPRD Yulianus Torey juga adalag Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Teluk Wondama.
Almarhum yang dikenal baik oleh semua kalangan masyarakat Wondama itu lahir di Kota Sorong pada tanggal 7 Juli 1953, dirinya menyelesaikan Pendidikan SD dan SMP di Teluk Wondama, mengikuti sekolah Pendidikan guru di Abepura, Jayapura.
Setelah menyelsaikan Pendidikan almarhum juga diangkat menjadi pegawai negeri sipil pada tahun 1975, dan ditempatkan di SD negeri Kwawi Manokwari, juga di Kampung Jagiro Kabupaten Teluk Bintuni,
Hingga pada tahun 2003 beliau diangkat Sebagai kepala sekolah pada SD Negeri Tandia Kabupaten Teluk Wondama, ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Bidang SD, juga sebagai kepala dinas Pendidikan pemuda daa olahraga hingga tahun 2014 Almarhum terpilih menjadi anggota DPRD Dapil III kabupaten teluk Wondama, ia kemudian meninggal usia 66 tahun. Jenazah almarhum juga akan dikebumikan sesuai dengan prosedur tata aturan kedewanan, di Gedung DPRD Teluk Wondama
Prosesi penyerahan jenazah oleh segenap anggota DPR kepada pihak keluarga dihadiri oleh Wakil Bupati Teluk Wondama, DR. Paulus Y Indubri, Kapolres Teluk Wondama, AKBP Murwoto, S,IK yang diwakili oleh Kabag Ops Polres Wondama, AKP Niko Sanda, seluruh anggota DPRD Teluk Wondama dan para kepala OPD serta masyarakat.
Ketua DPRD Teluk Wondama Kuro MR Matani, S,Sos dalam menyampaikan sepatah kata mengatakan bahwa almarhum mengingatkan seluruh anggota DPRD agar dapat terus berbenah diri terus giat bekerja demi memperjuangkan aspirasi rakyat Wondama.
“Kematian merupakan hak mutlak Tuhan Yang Maha Esa dan tidak dapat diprotes. Saat ini kita telah kehilangan pemikir yang baik, pelayan rakyat yang dicintai. Titipan yang diberikan kepada kita merupakan misteri yang harus kita jalankan, almarhum telah menunjukan dedikasi dan pengabdiannya kepada masyarakat, membela aspirasi rakyat hingga akhir hayatnya. Satu hal yang dititipkan kepada kita adalah bekerja dengan semangat dan melakukan tugas dan pengabdian kepada tanah ini dengan penuh kasih,” ujar Kuro.
Pantauan Reportasepapua.com, setelah penyerahan jenazah almarhum kemudian dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan di kampung Tandia distrik Rasiei. (solfi)