NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Anak Tabi Jangan Bicara Merdeka!!! – Reportase Papua

Anak Tabi Jangan Bicara Merdeka!!!

Walikota Jayapura, Benhur Tommy Mano saat memberikan sambutannya dalam Perayaan Natal Akbar Masyarakat Adat Tabi,
banner 120x600

Provinsi Tanah Tabi akan Dideklarasikan

SENTANI, Reportasepapua.com – Walikota Jayapura, DR. Drs. Benhur Tommy Mano, M.M meminta kepada seluruh masyarakat adat Tabi untuk tidak lagi bicara soal merdeka. Kalaupun ingin bicara merdeka, pria yang akrab disapa dengan nama BTM ini mengajak semua masyarakat adat Tabi untuk berjuang memerdekakan daerah masing-masing di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan infrastruktur.

Hal ini disampaikannya ketika memberikan sambutan dalam Perayaan Natal Akbar I Masyarakat Adat Tabi yang dilaksanakan di Lapangan Apel Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kamis (20/12/2018).

“Tabi artinya terang. Kita adalah anak-anak terang jadi jangan kita berpikir tentang merdeka. Mari bersama kita merdeka di bidang pendidikan, kesehatan dan infrasturktur dan secara bersama juga kita menata ekonomi di daerah kita masing-masing itulah yang disebut dengan merdeka” tukas BTM.

Masyarakat adat Tabi juga diharapkan untuk menjadi tuan di atas tanah dan negerinya sendiri. Selain itu, BTM juga mengungkapkan bahwa perayaan Natal akbar pertama ini menjadi sebuah momen penting bagi seluruh masyakarat adat Tabi.

“Perayaan Natal hari ini juga adalah momen kebangkitan bagi kita, anak-anak negeri Tabi. Natal yang sedang dirayakan ini bukti bahwa Yesus Kristus lahir bagi masyarakat di wilyah Adat Tabi” katanya.

BTM juga menyebutkan bahwa wilayah adat Tabi berbeda dengan daerah lainnya yang ada di Provinisi Papua dan Papua Barat.

“Sebagai contoh, saat Injil masuk di Pulau Mansiman 05 Februari 1855 Ottow dan Geiler hanya diterima oleh dua masyarakat biasa. Tapi kalau di Tabi hal itu tidak terjadi karena yang menyambut kedatangan misionaris yang akan mengabarkan Ijil di Tabi adalah Ondoafi (Kepala Suku) besar, jadi ini beda, beda sekali” ungkap BTM.

Dikatakannya, usai perayaan Natal akbar ini, masyarakat adat Tabi akan kembali berkumpul di Port Numbay (Kota Jayapura, red) pada tanggal 10 Maret 2019 mendatang untuk merayakan Masuknya Injil di Tanah Tabi.

“Pada perayaannya nanti kita akan kembali berkumpul lagi dan bisa saja kita akan deklarasikan provinsi tanah Tabi nanti. Saya tidak main-main karena saya tidak mau jadi budak diatas saya punya tanah sendiri. Saya ingin jadi pemimpin diatas tanah dan negeri saya sendiri” tegasnya.

“Apakah saya, apakah Bupati Jayapura (Mathius Awoitauw) jadi gubernur Papua ditahun depan nanti hal itu harus terjadi, anak Tabi juga harus jadi pemimpin” tambah BTM.

Lebih lanjut di katakan BTM, Kantor Gubernur Papua yang saat ini berdiri megah di Jl. Soa-siu, Dok II, Kota Jayapura itu berada di atas Tanah Tabi.

“Saya bicara karena saya punya data. Kantor Gubernur Papua saat ini berdiri diatas tanah Tabi, hari ini juga Ondoafi bisa palang kantor itu. Karena saya dekat dengan kantor gubernur dan saya lihat dan rasa kalau saya disikat tapi saya kuat karena saya pemilik tanah dan negeri ini” tukas BTM.

Untuk itu dalam perayaan tersebut dirinya mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah merancangnya sehingga masyarakat adat Tabi bisa berkumpul bersama untuk memperbaharui tanah Tabi agar lebih baik kedepannya.

“Perayaan Natal ini sangat bagus supaya kita bisa memperbaharui tanah kita agar kita juga tidak menjadi budak di tanah dan negeri kita sendiri” tandasnya. (yurie).

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *