JAYAPURA, Reportasepapua.com – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura memperkenalkan produk air minum dalam kemasan (AMDK) Robongholo yang kembali diproduksi pada 21 Desember 2020 lalu.
Sumber air Robongholo ini berasal dari sumber air tersendiri dimana jaringannya terpisah dari pelanggan yang didapat dari sumber air Pos 7 Sentani. Dan pabriknya terletak di Kampung Sereh, Kelurahan Sentani Kota, Kabupaten Jayapura
Direktur Utama PDAM Jayapura Entis Sutisna merasa bersyukur dan bangga dengan kembali bisa mengoperasikan air minum dalam kemasan. Sebelumnya pabrik Robongholo pada Maret 2019 mengalami kerusakan di bangunannya yang cukup besar akibat banjir bandang praktis sejak Maret 2019 itu dan sumber airnya pun hancur total.
“Tapi seiring dengan waktu kami bertahap memperbaiki jalannya gedungnya kemudian melakukan perawatan terhadap peralatan-peralatan yang ada dan syukur alhamdulillah 21 Maret kita sudah bisa kembali mengeluarkan produk air Robongholo,” ucap Entis Sutisna.
“Dua tahun lalu Robongholo sudah pernah hadir namun saat ini dengan sudah diterbitkannya sertifikasi secara nasional SNI kemudian sertifkat dari Balai POM, kemudian dari MUI juga sertifikat halalnya sehingga seluruh persyaratan untuk merek Robongholo ini sudah siap di hadirkan kepada masyarakat sehingga kami berharap dengan kehadiran Robongholo ini yaitu bisa menambah alternatif masyarakat untuk memperoleh layanan air bersih,” tambah Entis.
Entis mengatakan, salah satu keunggulan Robongholo adalah sistem pengolahannya itu selain menggunakan mesin yang baru juga sebelum masuk ke mesin pengolahan menggunakan IPA (Instalasi Pengolahan Air) dimana tingkat dari penyaringan sumber air itu tidak langsung ke mesin tapi dimasukkan ke IPA dulu kemudian baru dimasukkan ke mesin.
Dan salah satu di Indonesia ini mungkin Robongholo saja yang menggunakan penyaringan melalui IPA yang kebetulan dibangun melalui Kementerian PU.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pegunungan Cyclop adalah kebanggaan kita di mana sumber airnya masih alami dan belum ada kontaminasi kimia maupun limbah limbah lainnya. “Dan ini asli tidak melalui pengolahan kimiawi. Asli dari sumber air diolah melalui mesin AMDK,” terangnya.
Ia berharap Robongholo bisa menjadi produk lokal yang mampu mensuplai kepentingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Papua.
Kontribusi masyarakat juga diharapkan untuk menggunakan produk Robongholo karena PDAM juga akan memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah. Artinya ketika PDAM memperoleh laba sudah pasti labanya itu akan dikembalikan kepada pemerintah daerah sebagai setoran untuk APBD.
“Sehingga dengan adanya diversifikasi usaha nanti air kemasan Robongholo ini sudah tentu akan meningkatkan pendapatan PDAM dan pada gilirannya ini akan meningkatkan juga profit kalau seandainya nanti masyarakat banyak membeli produk ini sudah tentu ini akan meningkatkan laba perusahaan apabila semakin banyak masyarakat mengkonsumsi air dengan produk lokal dan juga akan membuat kontribusi terhadap peningkatan pembangunan di daerah,” imbuhnya.
Ada tenaga lokal yang dimanfaatkan untuk menjadi ahli dalam pengolahan air minum dalam kemasan ini. Tenaga kerja saat ini 14 orang namun untuk marketing dan produk pengolahan produk PDAM melakukan kerjasama dengan pihak swasta sudah tentu swasta memiliki keahlian dalam melakukan marketing ke lapangan dan bagaimana mempertinggi akses pasar. Jadi keahlian itu yang membuat PDAM harus melakukan kerja sama tetapi sudah tentu kerjasamanya atas izin daripada dewan pengawas sebagai pengawas PDAM. “Intinya adalah apapun yang kami lakukan dalam mengelola AMDK ini tujuan utama adalah bagaimana memberikan kontribusi maksimal, bagaimana untuk menambah laba ke depan,” kata Entis.
“Sementara memang kita belum bicara nilai karena kita juga ini kan baru bangkit dari pada kerusakan, yang kita buat saat ini memang masih terbatas untuk yang kemasan cup 220 ml ini target kita itu sekitar 1200 karton isi 40 cup per karton per hari kemudian untuk yang botol 330 ml dan 600 ml kapasitas rata rata sementara ini 900 karton per hari,” terangnya.
Selain bisa meningkatkan cakupan pelayanan kepada masyarakat, juga adanya Robongholo ini bisa mempertinggi profit PDAM dan masyarakat bisa terbantu dengan kebutuhan air minum dalam kemasan yang lebih hignenis.
PDAM memiliki debit air 20 liter per detik, pihaknya menjamin bahwa kapasitas produksi berapa besar pun yang ada itu akan mampu untuk memenuhi produksi kapasitas mesinnya tetapi karena adanya pandemic Covid-19 jadi tidak bisa produksi juga sebanyak-banyaknya.
“Pertama kami menyambut baik apa yang disampaikan oleh Bapak Bupati dan Bapak Walikota di mana merek Robongholo akan diproduksi untuk diwajibkan bagi pelaku usaha di Jayapura dan kabupaten untuk memakai produk yang diberikan oleh PDAM Jayapura,” tutupnya.
Selain itu juga Entis berharap produk Robongholo ini menjadi kebanggaan juga di Papua bahwa kita bisa menghadirkan poduk lokal kemudian sumber airnya pun asli dari Papua. (Ananda)