NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
Aliran Sungai Kali Kabur Mengandung Zat Air Asam Tambang , Pendulang Emas Tradisional Diminta PT FI Kosongkan Areal Sungai – Reportase Papua

Aliran Sungai Kali Kabur Mengandung Zat Air Asam Tambang , Pendulang Emas Tradisional Diminta PT FI Kosongkan Areal Sungai

banner 120x600

Timika,reportasepapua.com – Kepolisian dan TNI beserta Security PT Freeport Indonesia meminta kepada seluruh pendulang emas tradisional yang berada di sungai kali kabur mile point 35 area PT Freeport Indonesia untuk mengosongkan areal karena lokasi tersebut mengandung Air Zat Asam Tambang (AAT) dan berhabaya bagi lingkungan dan kehidupan sekitar,permintaan kosongkan lokasi itu dilakukan dengan bertatapmuka di mile 35 PT Freeport,pada Kamis (24/01).

Polsek kuala kencan dan TNI beserta security PTFI dan di becup anggota personil pam rawan Objekvita PTFI,melakukan pertemuan dengan warga pendulang tradisional di mile post 35 areal PT Freeport,pertemuan yang berlangsung sejak pukul 10.20 hingga 01.20 wit itu berjalan lancer.

Dalam pertemuan tersebut Pihak PT Freeport Indonesia meminta kepada para pendulang yang melakukan aktifitas di areal mile 35 areal pertambangan untuk segerah di hentikan karena areal tersebut telah mengantung Air Zat Asam (AAT) yang tinggi.

Hal itu dibenarkan oleh Dedi Staf PT Freeport yang hadir saat mengikuti pertemuan tersebut,dirinya menjelaskan agar para pendulang dapat mengosongkan lokasi,karena ada material berwarna orange yang di sebut Air Zat Asam sangat berbahaya bagi kesehatan.

“kami minta agar rekan-rekan pendulang tidak harus melakukan aktifitas di areal ini karena ada sat yang berwana orange itu sangat berbahaya dan di sebut air asam”.Kata Dedi Staf PT Freeport.

Lanjut Dedi,permintaan lokasi di kosongkan agar pihaknya dapat bekerja untuk mengurangi zat asam dengan cara di campur dengan pasir tailing,ini untuk mengurang zat tersebut tidak terlalu tinggi dan juga pihak PT Freeport memberikan waktu selama 3 hari untuk pendulang dapat membongkar camp-camp tempat tinggal mereka.

“ kami memberikan waktu tiga,dan juga kami tidak bisa langsung bekerja, jika kami bekerja dan ada pendulang terus camp mereka terbongkar karena alat berat bisa jadi masalah lagi, jadi kami lakukan pertemuan ini agar pendulang dapat mengerti tentang adanya zat asam yang tinggi di areal ini”,Jelasnya.

Sementara itu Kapolsek Kuala Kencana Timika Papua yang hadir dalam pertemuan tersebut memberikan penjelasan agar pendulang dapat mengosokan lokasi demi kesehatan meraka.

“ saya sangat menghargai,ini merupakan salh satu tempat mencari makan untuk pendulang namun di sisi lain lokasi ini juga berbahaya karena adanya zat asam yang tinggi dan dapat membunuh manusia,saharap rekan-rekan bisa mengerti itu”,Kata Kapolsek J Harikatang.

Kapolsek menambahkan,jika para pendulang tidak meninggalkan lokasi maka,pihaknya akan melakukan tindakan tegas,kepada para pendulang,dan juga di areal ini sangat jelasa merupakan areal perusahan PT Freepor.
“jika para pendulang ini tidak bergegas keluar kami akan lakukan tindakan tegas, namun mereka telah bersedia untuk meninggalkan lokasi tersebut, dan akan mencari lokasi yang baru”,Kata J Harikatang.

Sementara itu,sepajang sungai kali kabur yang merupakan alur pembungan limbah tailing milik pt Freeport Indonesia yang saat ini di gunakan sebagai tempat mencari makan para pendulang tradisional di timika papua dengan cara mendulang,dinyatakan mengandung Air Zat Asam tambang ( AAT) yang tinggi dan setiap mahkluk hidup yang berada di sekitar dapat punah dengan sendirinya terkena zat tersebut.(IB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *