NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
300 Orang Mengungsi Akibat Kerusuhan Oksibil – Reportase Papua

300 Orang Mengungsi Akibat Kerusuhan Oksibil

Sebanyak 300 Warga Pendatang Mengungsi Di Koramil Oksibil.(foto :anto/reportasepapua.com)
banner 120x600

Jayapura,reportasepapua.com – Kerusuhan antar warga kembali terjadi di Oxibil Pegunungan Bintang Papua pada 02 oktober 2018 sekitar pukul 11.00 WIT. Aksi kerusuhan dan saling serang terjadi dengan menggunakan panah antara kelompok Yance Tapyor kelompok yang menolak Bupati Pegunungan Bintang Costan Otemka dengan kelompok Andy Balyo (pendukung bupati).

Akibat perang antara kubuh Pendukung Bupati dan dan kubuh yang menolak Buti di Oxibil Pegunungan Bintang justru warga masyarakat Pendatang yang tidak terlibat dalam salah satu kubuh juga terkena imbas. Hal ini disebabkan karena kerusuhan terjadi di tengah-tengah pemukiman warga, mereka ketakutan sehingga mengungsi ke Koramil 1702-01/Oksibil. Kapendam XVII/Cenderawasi Kolonel Inf Muhammad Aidi menjelaskan saat dikonfirmasi oleh Media.

Anggota Koramil dipimpin oleh Danramil Kapten Inf Aprin dan Perwira Penghubung Pabung Kodam XVII/Cenderawasi Mayor Inf Ardiyansa berusaha melindungi dan melayani masyarakat yang lari ke Korami minta perlindungan. Sekitar 300 orang mengungsi diantaranya sebagian besar wanita dan anak-anak ditampung di Koramil, menempati ruang kantor Koramil, Aula dan Musholla.

Para pengungsi meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong, sementara para Baninsa yang jumlahnya sangat terbatas berusaha mengawasi dan mengamankan rumah-rumah warga untuk mencegah terjadinya aksi pengrusakan, pencurian atau penjarahan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan memanfaatkan situasi. Ujar Aidi

Sejak kemarin hingga hari ini para pengungsi makan dari logistik yg dikumpulkan oleh warga secara sukarela. Hingga saat ini belum ada bantuan dari pihak pemerintah.

Koramil bergerak cepat mendirikan dapur umum untuk melayani kebutuhan makan para pengungsi dan anggota koramil berperan sebagai tukang masak dibantu oleh masyarakat.

Semalam suasana koramil seketika menjadi ramai dan gaduh dengan suasana tangis anak-anak yang tidak nyaman berada di pengungsian, kata Danramil mengisahkan.

“Saat ini yang menjadi kendala utama bagi pengungsi adalah MCK dan air bersih, serta kebutuhan Bayi, Koramil hanya dilengkapi beberapa toilet, Terpaksa kami membangun MCK darurat yang apabila digunakan dalam waktu cukup lama akan berdampak pada kesehatan Warga,” Aidi menuturkan.

Mengenai korban jiwa atau luka-luka akibat kerusuhan, Kapendam mengaku tidak bisa memberikan keterangan, Kami belum mendapatkan laporan tentang korban karena anggota kami fokus melayani pengungsi, tapi rekan-rekan dari kepolisian telah bertindak untuk mengatasi kerusuhan tersebut, ujar Aidi.(anto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *