JAYAPURA, REPORTASEPAPUA.CO.ID – Program pemberian makanan bergizi gratis di sekolah yang ada Sentani tak main-main soal kualitas. Demi memastikan ribuan pelajar mendapatkan gizi terbaik dan terhindar dari keracunan, SPPG Asey Besar Sentani Timur mengambil langkah ekstrem: menjamin seluruh bahan baku harus segar (fresh) bahkan dengan memotong sendiri hewan ternak.
Seperti yang dilakukan pada hari ini, dapur SPPG Asey Besar sengaja membeli seekor sapi utuh dan memotongnya langsung di area dapur. Tujuannya jelas: tingkat kesegaran bahan baku harus tertinggi agar anak-anak yang menerima makanan adalah penerima makanan yang terbaik.
Melayani di Atas Air dengan Tantangan Logistik Unik
SPPG Asey Besar melayani total 2.083 siswa yang tersebar di 26 sekolah. Uniknya, seluruh sekolah yang dilayani berada di sekitar Danau Sentani. Hal ini membuat proses distribusi menjadi tantangan tersendiri—makanan tidak diangkut menggunakan mobil, melainkan harus menggunakan perahu.
Kepala SPPG Asey Besar Sentani Timur, Sofyan Hasan, menjelaskan bahwa pelayanan ini sangat mengutamakan higienitas. “Seluruh proses yang dilakukan di dapur betul-betul terjaga [higienis],” ujarnya.
Namun, tantangan terbesar mereka adalah distribusi. “Berbeda dengan suasana yang dilakukan jika di darat yang gunakan mobil, kami menggunakan 4 buah speedboat,” kata Sofyan. Logistik yang melibatkan transportasi air ini tentu membutuhkan kecermatan dan kecepatan ekstra.
Masih Tahap Uji Coba, Libatkan Warga Lokal
Saat ini, SPPG ASEY Besar Sentani TIMUR berada di bawah YAYASAN TEKER HARAPAN Papua Dengan Ketua Yayasan HEsti Kere merupakan Wartawan Senior di Jayapura, dan Dapur ini baru beroperasi selama 4 hari dan masih dalam tahap uji coba. Program ini merupakan SPPG ke-11 di Kabupaten Jayapura dan memiliki target ambisius untuk melayani sekitar 4.000 anak.
Meski baru seumur jagung, SPPG Asey Besar telah menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat setempat dengan memperkerjakan warga lokal di area dapur dan distribusi. “Langkah ini tak hanya menjamin kualitas makanan, tetapi juga menggerakkan ekonomi di sekitar Danau Sentani,” kata hesker, saat diwawancarai media ini di dapur SPPG pada hari Sabtu 4 Oktober 2025.