Komisioner Kompolnas, Mohammad Chairul Anam, mengeluarkan peringatan keras bagi semua pihak: hentikan segera penjualan amunisi dan senjata api ke kelompok bersenjata di Tanah Papua.
“Sudah saatnya semua pihak menghentikan penjualan amunisi dan senjata api ke kelompok bersenjata karena dampaknya sangat besar, tidak hanya bagi aparat keamanan tetapi juga bagi warga sipil,” tegas Chairul Anam di Jayapura, Kamis (2/10/2025).
Mantan anggota Komnas HAM ini menekankan, jika praktik ini terus berlangsung, korban jiwa dan tindak kekerasan di Papua akan semakin tak terkendali. Ancaman itu bukan lagi sebatas kemungkinan – nyawa warga sipil dan aparat kini berada di ujung risiko yang nyata.
Pernyataan ini muncul di tengah gelombang kekerasan yang terjadi di Yahukimo, di mana sejumlah pekerja tambang menjadi korban serangan kelompok bersenjata. Chairul Anam menegaskan, langkah tegas dan koordinasi lintas pihak harus segera dilakukan untuk menghentikan aliran senjata yang memicu tragedi berulang di Papua.
“Setiap peluru yang dijual ke tangan yang salah bisa menjadi awal dari tragedi baru. Kita tidak boleh menunggu korban berikutnya,” tambahnya.
Situasi ini kembali menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap distribusi senjata dan amunisi, serta perlunya kesadaran kolektif agar Papua tetap aman bagi seluruh warganya.