NETWORK : RakyatPos | ValoraNews | KupasOnline | TopSumbar | BanjarBaruKlik | TopOne | Kongkrit | SpiritSumbar | Basangek | MenaraInfo | Medikita | AcehPortal | MyCity | Newsroom | ReportasePapua | RedaksiPos | WartaSehat JetSeo
2019, DPKP2 Teluk Wondama Punya 2 Program Prioritas – Reportase Papua

2019, DPKP2 Teluk Wondama Punya 2 Program Prioritas

Kepala DPKP2 Teluk Wondama, Metusalak Boseren, S.P, M.Si. (reportasepapua.com/solfi)
banner 120x600

WONDAMA, Reportasepapua.com – Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Peternakan (DPKP2) Kabupaten Teluk Wondama pada tahun 2019 ini memiliki 2 program kerja prioritas yakni, peternakan sapi dan penanaman pohon pisang.

Kepala DPKP2 Teluk Wondama, Metusalak Boseren, S.P, M.Si meyakini bahwa dua program kerja ini bakal meningkatkan ekonomi masyarakat di Kabupaten Teluk Wondama.

Metusalak juga mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengadaan ternak sapi sebanyak 70 ekor dan memakan anggaran sebesar 1 milyar rupiah. Pembagian sapi tersebut akan disebar di Distrik Wasior, Rasiei, dan Teluk Duari. Pemberian bibit sapi gunakan sistem gadu secara berkesinambungan.

“Kami di tahun 2019 ini ada dua komodi yang jadi prioritas kami, yakni bidang peternakan dan bidang Hortikultura. Untuk peternakan kita akan lakukan beternak sapi, dengan sistem Gadu. Jadi setiap peternak kita berikan 1 ekor sapi setelah sapi beranak peternak wajib kembalikan 1 ekor sapi ke dinas untuk di bagikan lagi ke peternak yang belum kebagian” katanya saat ditemui wartawan diruang kerjanya belum lama ini.

Pihaknya juga membuat suatu perjanjian dengan peternak sapi dengan jangka waktu 5 tahun. “Jadi dalam jangka waktu itu hanya bisa memproduksi atau mengembangbiakan sapi, kalau peternak sudah kembalikan baru selanjutnya bisa dijual atau di potong terserah si peternak itu sapinya mau diapakan yang pasti kami berharap bisa menjadi sumber pendapatan ekonomi masyarakat,” ujar Metusalak.

” Untuk penanaman pisang kita akan fokuskan di Distrik Wamesa akan dilakukan pembukaan lahan pisang dan pembersihan lahan pisang yang sudah ada sebab kita lihat saat ini permintaan pisang dari kabupaten kita di Papua sudah cukup tinggi, sehingga produksi pohon pisang perlu sekali untuk kita kembangkan,” pungkasnya. (solfi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *