KEEROM, Reportasepapua.com – Hari Selasa (2/6/20) muncul kabar baik dari Kabupaten Keerom, yakni ada 13 orang pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Dengan demikian, pasien lainnya yang masih dalam perawatan tim medis tinggal 3 orang.
Bupati Keerom, Muhammad Markum yang juga sebagai ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Keerom, menyampaikan rasa ucapan syukur kepada Tuhan Yang Mahas Esa karena telah memberikan kesembuhan kepada warganya, yang mana dari total 16 pasien positif Covid-19, ada 13 orang diantaranya telah dinyatakan sembuh.
“Selaku bupati saya sangat berterima kasih kepada Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Keerom, karena tanpa lelah terus bekerja dan tanggap untuk segera mengambil tindakan medis jika diketahui ada masyarakat yang positif Covid-19,” ujar Bupati Markum via telephone selulernya, Selasa (02/06/2020) malam.
Bupati Markum juga menyampaikan berterima kasih kepada rumah sakit yang telah merawat pasien positif Covid-19 dari Kabupaten Keerom, yang telah melaksanakan tugas secara baik sehingga sejauh ini tingkat kesembuhan semakin meningkat.
Meski diketahui bahwa tingkat kesembuhnya mencapai 90 persen lebih, bukan berarti Kabupaten Keerom sudah bebas Covid-19.
Tidak menutup kemungkinan akan bertambah jika perilaku masyarakat masih tidak peduli dan cuek terhadap protokol kesehatan.
Oleh karena itu, Bupati Markum meminta kepada masyarakat untuk tetap mematuhi anjuran pemerintah.
“Saya berharap tidak ada lagi penambahan kasus positif dan tiga pasien yang masih dirawat bisa segera sembuh,” ucapnya.
Dengan semakin banyaknya pasien yang sembuh, Bupati Markum, telah mengingatkan kepada seluruh jajaran untuk tidak segera berpuas hati dalam tugasnya. Namun harus menjadi cambuk untuk semakin giat melakukan penanganan pemutusan penyebaran virus Covid-19.
“Harus diingat bahwa di Keerom saat ini tercatat ada 605 orang dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Hal ini harus menjadi perhatian bersama untuk terus mengawasi dan mengambil tindakan cepat jika ada peningkatan status,” tukasnya.
Bupati menyebutkan, penanganan pandemik virus Covid-19 terus dilakukan secara kontinyue, terutama dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya Social Distancing dan Physical Distancing dalam memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.
Selain itu, lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Keerom bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covi-19 melakukan pemeriksaan berkala kepada masyarakat, melakukan penyemprotan disinfekta di semua tempat, melakukan sosialisasi dari rumah ke rumah bersama TNI-Polri, mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan tetap menjaga kesehatan, menjaga kebersihan, dan selalu mengunakan masker saat keluar rumah.
Bukan hanya itu, pemberlakuan pembatasan aktifitas juga telah dilakukan Pemkab Keerom dengan merujuk dari keputusan Pemerintah Provinsi Papua, sehingga diharpakan penyebaran virus Covid-19 bisa segera berakhir.
“Saya berharap dengan semakin sadarnya masyarakat dalam membatasi aktifitas dan tetap menjaga kesehatan maka bisa segera terlepas penyebaran virus Covid-19, sehingga daerah kami bisa ditetapkan sebagai salah satu daerah yang bisa memberlakukan New Normal sesuai yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat,” ujarnya.
“Karena harus diakui adanya penyebaran virus Covid-19 sehingga harus dilakukan pembatasan bersosialisasi dan menjaga jarak cukup mempengaruhi perkembangan ekonomi didaerah kami. Sehingga jika Keerom bisa masuk dalam daerah New Normal secara otomatis akan mengembalikan kondisi ekonomi masyarakat menjadi lebih baik,” tukas Bupati Markum. (RHY)